Beranda | Artikel
Mengapa Rasulullah Sering Berdoa Berlindung dari Hutang? - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Rabu, 13 Oktober 2021

Mengapa Rasulullah Sering Berdoa Berlindung dari Hutang? – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Beliau bersabda, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Al-Ma’ṡam dan Al-Maghram.” (HR. Bukhari) Al-Ma’ṡam artinya adalah perkara yang karenanya seseorang mendapat dosa karena melakukan maksiat. Dan Al-Maghram adalah sesuatu yang membuat seseorang harus membayar karena sebab hukum jinayat, urusan muamalah, atau yang lainnya…
**(HUTANG ADALAH CONTOH NYATA DARI AL-MAGHRAM)

Jadi, Al-Ma’ṡam terkait dengan hak Allah subḥānahu wa ta’alā, sedangkan Al-Maghram terkait dengan hak-hak terhadap sesama manusia. Kemudian ada yang bertanya, perawi mengatakan, “Kemudian ada yang bertanya, ‘Kenapa engkau begitu sering berlindung dari Al-Maghram?`” “Wahai Rasulullah, mengapa engkau begitu sering berlindung dari Al-Maghram?” Ada dalam riwayat An-Nasa’i, karena dalam riwayat ini hanya disebutkan, “Dan seseorang berkata kepada beliau.”
Siapa yang berkata? Disebutkan dalam riwayat An-Nasa’i bahwa yang bertanya adalah ‘Aisyah Aisyah -semoga Allah meridainya- dengan lafal hadis,
“Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, kenapa engkau begitu sering berlindung dari Al-Maghram?’Ini adalah pertanyaan tentang hikmah di balik seringnya Nabi ‘alaihiṣ ṣalātu wassalām meminta perlindungan dari Al-Maghram. Kemudian beliau menjawab dengan perkataan beliau, “Karena seseorang bila punya tanggungan hutang, jika berkata akan dusta dan jika berjanji akan mengingkari.” (HR. An-Nasa’i) Maksudnya, jika seseorang sudah menanggung hutang, dia menjadi seorang gharim. Gharim adalah seseorang yang punya tanggungan hutang pada orang lain yang harus dia lunasi. Oleh karena itu seseorang disyariatkan untuk berdoa kepada Allah berlindung dari Al-Maghram, karena seseorang jika sudah demikian biasanya jika berkata akan dusta dan jika berjanji akan mengingkari. Jika orang yang memberi hutang datang untuk menagih hutang biasanya orang yang berhutang terpaksa berbohong atau menjanjikan sesuatu kemudian dia ingkari. Dan faedah lain dari hadis ini bahwa seseorang selayaknya tidak menjatuhkan diri dalam urusan hutang.

Dan ini adalah masalah yang disepelekan oleh banyak orang, sehingga ada sebagian orang berhutang dengan jumlah yang besar hanya untuk perkara atau benda yang bukan kebutuhan pokok (tersier), dan dia bebani dirinya sendiri dengan hutang yang mungkin dalam waktu yang teramat lama tidak mampu dia lunasi! Hutang adalah perkara yang berat, bukan urusan yang ringan! Dan terdapat hadis dalam Musnad Imam Ahmad dari ‘Uqbah bin ‘Amir, -semoga Allah meridai beliau-, beliau berkata, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan buat dirimu merasa takut setelah mendapat keamanan.”
Para sahabat bertanya, “Apa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Hutang!” (HR. Ahmad) Demikian.

=============================================================================

قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ – رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

الْمَأْثَمُ هُوَ الْأَمْرُ الَّذِي يَأْثَمُ بِهِ الْإِنْسَانُ مِنْ جَمِيعِ الْمَعَاصِي وَالذُّنُوبِ

وَالْمَغْرَمُ مَا يَلْزَمُ الْمَرْءَ أَدَاؤُهُ

بِسَبَبِ جِنَايَةٍ أَوْ مُعَامَلَةٍ أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ

فَالْمَأْثَمُ إِشَارَةٌ إِلَى حَقِّ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

وَالْمَغْرَمُ إِشَارَةٌ إِلَى حُقُوقِ الْعِبَادِ

قَالَ فَقَالَ: إِنَّ قَالَ: فَقَالَ قَائِلٌ

مَا أَكْثَرُ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ؟

مَا أَكْثَرُ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ يَا رَسُولَ اللهِ ؟

جَاءَ فِي رِوَايَةٍ لِلنَّسَائِيِّ هُنَاكَ هُنَا الرِّوَايَةُ قَالَ… قَالَتْ… فَقَالَ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ

مَنِ الْقَائِلُ؟ جَاءَ فِي رِوَايَةٍ لِلنَّسَائِيِّ أَنَّ السَّائِلَ عَنْ ذَلِكَ عَائِشَةُ

عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا وَلَفْظُهَا

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكْثَرُ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ الْمَغْرَمِ؟

وَهُوَ سُؤَالٌ عَنِ الْحِكْمَةِ مِنْ كَثْرَةِ اسْتِعَاذَتِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

مِنَ الْمَغْرَمِ فَأَجَابَ أَجَابَهَا بِقَوْلِهِ

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ – رَوَاهُ النَّسَائِيُّ

أَيْ صَارَ عَلَيْهِ الدُّيُونُ تَحَمَّلَهَا فَكَانَ… بِذَلِكَ مِنَ الْغَارِمِينَ

الْغَارِمُ هُوَ الْمُتَحَمِّلُ لِحُقُوقٍ لِلنَّاسِ

فَشُرِعَ لَهُ أَنْ يَسْتَعِيذَ مِنَ الْمَغْرَمِ

لِأَنَّهُ عِنْدَمَا يَكُونُ كَذَلِكَ يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ وَيَعِدُ فَيَخْلِفُ

إِذَا أَتَاهُ الدَّائِنُونَ يُطَالِبُونَهُ بِالسَّدَادِ

فَإِنَّهُ يُضْطَرُّ بِأَنْ يَكْذِبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْ يَعِدَهُمْ فَيُخْلِفُ

يُسْتَفَادُ مِنَ الْحَدِيثِ أَيْضًا أَنَّ الْمَرْأَ لَا يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يُحَمِّلَ نَفْسَهُ دُيُونًا

وَهَذَا أَمْرٌ تَهَاوَنَ فِيهِ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ

وَرُبَّمَا يَسْتَدِينُ الْبَعْضُ أَمْوَالًا كَثِيرَةً

فِي أُمُورٍ فِي أُمُورٍ هِيَ مِنَ الْكَمَالِيَّاتِ

وَيُرْهِقُ نَفْسَهُ فِي الدُّيُونِ

رُبَّمَا يَعِيشُ وَقْتًا طَوِيلًا مِنْ عُمْرِهِ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُسَدِّدَهَا

وَالدَّيْنُ أَمْرٌ عَظِيمٌ وَلَيْسَ بِالْهَيِّنِ

وَقَدْ جَاءَ فِي مُسْنَدِ الْإِمَامِ أَحْمَدَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تُخِيفُوا أَنَفْسَكُمْ بَعْدَ أَمْنِهَا

قَالُوا: وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللهِ؟

قَالَ الدَّيْنُ – رَوَاهُ أَحْمَدُ

نَعَمْ

 


Artikel asli: https://nasehat.net/mengapa-rasulullah-sering-berdoa-berlindung-dari-hutang-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/